Minggu, 07 Desember 2014

Diposting oleh Unknown di 03.38 1 komentar


 
 SUSU BOYOLALI

BOYOLALI dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru.
Menurut Pemerintah Kabupaten Boyolali, dari total pemenuhan kebutuhan susu secara nasional, 53,43 persen disuplai dari produksi susu di Jawa Tengah khususnya di Boyolali. “ Saat ini produksi susu segar di Boyolali sudah mampu mencukupi pasokan kebutuhan industri pengolah susu karena sudah mencapai sekitar 120.000 liter per hari sehingga banyak investor yang mulai berminat, “ ujar anggota Komisi III DPRD Boyolali Setiyono.

Susu Boyolali dapat digunakan untuk membuat yogurt, keripik dan lain lain. Di daerah Kecamatan Ampel terdapat sentra industri Abon dan Dendeng. Untuk mengetahui aktivitas produksi susu segar mulai pemerahan hingga menjadi susu segar siap minum, wartawan Koran JITU Anwar Mustafa melakukan peliputan di bawah kabut yang menyelimuti Kota Susu Boyolali. Kali ini yang JITU kunjungi adalah Desa Mudal, Kecamatan Mudal, Boyolali, Memang mengasyikkan melihat orang memerah susu secara langsung.

“Sebelum diperah, kotoran sapi dibuang ke tempat penampungan dan puting sapi dicuci dengan air. Baru kemudian sapinya bisa diperah. Dilakukan pembersihan terlebih dahulu supaya susu yang dihasilkan juga bersih dan tidak berbau apek,” ujar Eko, salah satu pekerja. Selain Eko, masih ada Sumadya, Tandya, Riyanto dan Suratno. Mereka sudah lebih dari 10 tahun bekerja di peternakan yang dibangun pada 2001 ini. Peternakan sapi ini dikelola oleh Sarbini. Setiap pagi dan siang ia selalu mengawasi kegiatan di peternakan sekaligus menjadi dokter hewan yang memantau kesehatan sapi.. Desa Mudal sering dikunjungi wisatawan yang ingin melihat dari dekat proses pemerahan susu. Desa ini juga kerap dijadikan lokasi praktik kerja lapangan para siswa SMKN 1 jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia Mojosongo, Boyolali. Bersama karyawan KUD, anak-anak ini bekerja selepas subuh hingga pukul 08.00. Lalu siang harinya bekerja kembali pukul 13.30–16.00.

“ Peternakan sapi di sini tidak hanya dikenal dalam lingkup wilayah Boyolali saja, tapi juga dikenal juga sampai Lampung. Buktinya sekitar dua tahun lalu ada mahasiswa dari UNILA Lampung yang magang di tempat ini,” papar Eko. Jumlah sapi saat ini berkisar empat puluh sembilan ekor. Pendapatannya per hari Rp 450 ribu pada pemerahan pagi dan siang hari Rp 260 ribu. Di desa tersebut, tidak hanya aktivitas pemerahan susu yang dapat dilihat. Kegiatan masyarakat yang menyetorkan susu hasil ternak mereka tak kalah menarik. Kegiatan penyetoran ini dimulai pukul 06.00. Susu yang telah dibawa oleh petani ditakar dan dicatat sebagai laporan, oleh Suratno petugas setempat.

Dia juga bertugas mengambil sampel–sampel susu yang dibawa oleh petani untuk dites di Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (GKSI)yang ada di Boyolali. Sampel susu tersebut dimasukkan dalam kantung kecil. Lalu, kemurnian susu diuji dengan lactoscan. Untuk susu dengan kualitas biasa (ada campuran air) dihargai Rp 2.800 perliter .Sedangkan susu murni harganya bisa mencapai Rp 3.000 hingga Rp 3.500 seliter.

Proses Panjang Susu Segar Siap Minum Salah satu industri yang memproduksi minuman susu segar adalah Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Boyolali. Untuk menghasilkan produk susu yang aman dan berkualitas maka dilakukan pengendalian mutu pada saat penerimaan susu sampai proses produksi yaitu evaporasi. Pengujian mutu susu meliputi uji organoleptik, uji fisik (uji berat jenis, uji alkohol, uji pH, uji karbonat, uji keasaman) dan uji kimia yaitu (uji protein, uji lemak, uji kadar laktosa, uji kadar total solid, uji titik beku).

Pengendalian mutu dilakukan pada saat penerimaan susu segar, saat produksi berlangsung dan terhadap produk akhir. Pada penerimaan susu segar dilakukan pengujian organoleptik, fisik dan kimia. Apabila dalam pengujian ini, susu tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan maka susu langsung ditolak. Adapun standar mutu yang dapat diterima di GKSI Boyolali yaitu suhu untuk susu segar dingin maksimal 10º C, susu segar panas minimal 25º C, densitas minimal 1,0230, freezig point -0,520 – (- 0,560), uji alkohol negatif, uji karbonat negatif, kadar lemak minimal 3,4 %, total solid minimal 11,3 %, kadar protein minimal 2,5 %, pH 6,60 – 6,94, uji peroksida negatif, uji organoleptik normal. Setelah lolos uji kualitas, susu disimpan pada tangki penyimpanan yang disebut FMT. Penyimpanan dijaga pada suhu 2-3º C.

Apabila terjadi kenaikan suhu maka susu akan diproses lebih lanjut yaitu evaporasi. Saat evaporasi berlangsung dilakukan pengecekan angka total solid setiap setengah jam sekali. Apabila ada penyimpangan maka susu akan dialirkan kembali untuk diproses ulang. Terhadap produk akhir dilakukan pengujian mutu seperti pengujian pada susu segar. Adapun standar mutu yang harus dipenuhi adalah uji total solid 42-46 %, uji kadar lemak 12,9- 14,4 %, uji keasaman max 0,18 %, uji protein 10-13 %, uji temperatur max 10º C, uji alkohol negative, uji pH 6,50-6,66.
(Monicarachma)
 Winong adalah desa di kecamatan Boyolali, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini berdiri pabrik pengolahan susu yang dikelola oleh Indomilk dan GKSI, digunakan untuk menampung dan memproses susu yang dihasilkan oleh peternakan sapi perah yang banyak terdapat di wilayah Boyolali sebagai salah satu sentra sapi perah di Jawa Tengah. Usaha peternakan sapi perah diusahakan oleh petani dengan rata populasi 2-5 ekor per keluarga, memang idealnya dengan kepemilikan 10 ekor sapi produksi itu baru bisa efisien. Di sini diharapkan peranserta pemerintah dalam penyediaan dana pinjaman lunak untuk petani dalam menambah populasi sapi produksi.
Di samping peternakan sapi juga terdapat peternakan ayam ras baik petelur maupun pedaging, yang tidak hanya menghasilkan telur dan daging untuk konsumsi sebagai sumber protein hewani yang murah, juga menghasilkan kotoran ayam yang dimanfaatkan untuk pupuk organik bagi usaha pertanian di daerah sekitarnya. Dengan keberadaan peternakan ayam ini juga bisa mengurangi angka pengangguran karena banyak yang dilibatkan sebagai tenaga kerja.
Diposting oleh Unknown di 03.33 0 komentar
SUSU BOYOLALI

BOYOLALI dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru.
Menurut Pemerintah Kabupaten Boyolali, dari total pemenuhan kebutuhan susu secara nasional, 53,43 persen disuplai dari produksi susu di Jawa Tengah khususnya di Boyolali. “ Saat ini produksi susu segar di Boyolali sudah mampu mencukupi pasokan kebutuhan industri pengolah susu karena sudah mencapai sekitar 120.000 liter per hari sehingga banyak investor yang mulai berminat, “ ujar anggota Komisi III DPRD Boyolali Setiyono.

Susu Boyolali dapat digunakan untuk membuat yogurt, keripik dan lain lain. Di daerah Kecamatan Ampel terdapat sentra industri Abon dan Dendeng. Untuk mengetahui aktivitas produksi susu segar mulai pemerahan hingga menjadi susu segar siap minum, wartawan Koran JITU Anwar Mustafa melakukan peliputan di bawah kabut yang menyelimuti Kota Susu Boyolali. Kali ini yang JITU kunjungi adalah Desa Mudal, Kecamatan Mudal, Boyolali, Memang mengasyikkan melihat orang memerah susu secara langsung.

“Sebelum diperah, kotoran sapi dibuang ke tempat penampungan dan puting sapi dicuci dengan air. Baru kemudian sapinya bisa diperah. Dilakukan pembersihan terlebih dahulu supaya susu yang dihasilkan juga bersih dan tidak berbau apek,” ujar Eko, salah satu pekerja. Selain Eko, masih ada Sumadya, Tandya, Riyanto dan Suratno. Mereka sudah lebih dari 10 tahun bekerja di peternakan yang dibangun pada 2001 ini. Peternakan sapi ini dikelola oleh Sarbini. Setiap pagi dan siang ia selalu mengawasi kegiatan di peternakan sekaligus menjadi dokter hewan yang memantau kesehatan sapi.. Desa Mudal sering dikunjungi wisatawan yang ingin melihat dari dekat proses pemerahan susu. Desa ini juga kerap dijadikan lokasi praktik kerja lapangan para siswa SMKN 1 jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia Mojosongo, Boyolali. Bersama karyawan KUD, anak-anak ini bekerja selepas subuh hingga pukul 08.00. Lalu siang harinya bekerja kembali pukul 13.30–16.00.
“ Peternakan sapi di sini tidak hanya dikenal dalam lingkup wilayah Boyolali saja, tapi juga dikenal juga sampai Lampung. Buktinya sekitar dua tahun lalu ada mahasiswa dari UNILA Lampung yang magang di tempat ini,” papar Eko. Jumlah sapi saat ini berkisar empat puluh sembilan ekor. Pendapatannya per hari Rp 450 ribu pada pemerahan pagi dan siang hari Rp 260 ribu. Di desa tersebut, tidak hanya aktivitas pemerahan susu yang dapat dilihat. Kegiatan masyarakat yang menyetorkan susu hasil ternak mereka tak kalah menarik. Kegiatan penyetoran ini dimulai pukul 06.00. Susu yang telah dibawa oleh petani ditakar dan dicatat sebagai laporan, oleh Suratno petugas setempat.
Dia juga bertugas mengambil sampel–sampel susu yang dibawa oleh petani untuk dites di Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (GKSI)yang ada di Boyolali. Sampel susu tersebut dimasukkan dalam kantung kecil. Lalu, kemurnian susu diuji dengan lactoscan. Untuk susu dengan kualitas biasa (ada campuran air) dihargai Rp 2.800 perliter .Sedangkan susu murni harganya bisa mencapai Rp 3.000 hingga Rp 3.500 seliter.
Proses Panjang Susu Segar Siap Minum Salah satu industri yang memproduksi minuman susu segar adalah Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Boyolali. Untuk menghasilkan produk susu yang aman dan berkualitas maka dilakukan pengendalian mutu pada saat penerimaan susu sampai proses produksi yaitu evaporasi. Pengujian mutu susu meliputi uji organoleptik, uji fisik (uji berat jenis, uji alkohol, uji pH, uji karbonat, uji keasaman) dan uji kimia yaitu (uji protein, uji lemak, uji kadar laktosa, uji kadar total solid, uji titik beku).
Pengendalian mutu dilakukan pada saat penerimaan susu segar, saat produksi berlangsung dan terhadap produk akhir. Pada penerimaan susu segar dilakukan pengujian organoleptik, fisik dan kimia. Apabila dalam pengujian ini, susu tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan maka susu langsung ditolak. Adapun standar mutu yang dapat diterima di GKSI Boyolali yaitu suhu untuk susu segar dingin maksimal 10º C, susu segar panas minimal 25º C, densitas minimal 1,0230, freezig point -0,520 – (- 0,560), uji alkohol negatif, uji karbonat negatif, kadar lemak minimal 3,4 %, total solid minimal 11,3 %, kadar protein minimal 2,5 %, pH 6,60 – 6,94, uji peroksida negatif, uji organoleptik normal. Setelah lolos uji kualitas, susu disimpan pada tangki penyimpanan yang disebut FMT. Penyimpanan dijaga pada suhu 2-3º C.
Apabila terjadi kenaikan suhu maka susu akan diproses lebih lanjut yaitu evaporasi. Saat evaporasi berlangsung dilakukan pengecekan angka total solid setiap setengah jam sekali. Apabila ada penyimpangan maka susu akan dialirkan kembali untuk diproses ulang. Terhadap produk akhir dilakukan pengujian mutu seperti pengujian pada susu segar. Adapun standar mutu yang harus dipenuhi adalah uji total solid 42-46 %, uji kadar lemak 12,9- 14,4 %, uji keasaman max 0,18 %, uji protein 10-13 %, uji temperatur max 10º C, uji alkohol negative, uji pH 6,50-6,66.
(monicaa)
Winong adalah desa di kecamatan Boyolali, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini berdiri pabrik pengolahan susu yang dikelola oleh Indomilk dan GKSI, digunakan untuk menampung dan memproses susu yang dihasilkan oleh peternakan sapi perah yang banyak terdapat di wilayah Boyolali sebagai salah satu sentra sapi perah di Jawa Tengah. Usaha peternakan sapi perah diusahakan oleh petani dengan rata populasi 2-5 ekor per keluarga, memang idealnya dengan kepemilikan 10 ekor sapi produksi itu baru bisa efisien. Di sini diharapkan peranserta pemerintah dalam penyediaan dana pinjaman lunak untuk petani dalam menambah populasi sapi produksi.
Di samping peternakan sapi juga terdapat peternakan ayam ras baik petelur maupun pedaging, yang tidak hanya menghasilkan telur dan daging untuk konsumsi sebagai sumber protein hewani yang murah, juga menghasilkan kotoran ayam yang dimanfaatkan untuk pupuk organik bagi usaha pertanian di daerah sekitarnya. Dengan keberadaan peternakan ayam ini juga bisa mengurangi angka pengangguran karena banyak yang dilibatkan sebagai tenaga kerja.
Diposting oleh Unknown di 03.25 0 komentar
SAPI BOYOLALI


 
TENTU anda sudah tidak asing lagi dengan yang satu ini ya,hewan yang berbunyi moooo ini adalah hewan yang sangat popular di boyolali,SAPI adalah icon kota boyolali maka tak asing lagi jika sapi ini sangat terkenal ,tak asing bila kalian datang ke kota boyolali di sambut dengan patung sapi,di Boyolai juga terdapat beberapa pasar sapi,setiap hari "kliwon' kalian bisa mendatangi pasar sapi Ampel ,dan setiap paing bisa mendatangi pasar sapi "sunggingan",para peternak nya pun sangat banyak bahkan di setiap pedasaan setiap rumah mayoritas memiliki sapi yang di anggap sebagai "Rojo Koyo" terutama di daerah Cepogo,Ampel dan daerah pegunungan masyarakat mayoritas sebagai peternak sapi,bahkan di daerah ampel terkenal dengan daerah 'juragan daging sapi" tepat nya di Dk.Bakalan,Ds tanduk..but thisis reality from Boyolali :)

Diposting oleh Unknown di 03.04 0 komentar


MARNING BOYOLALI
http://www.suaramerdeka.com/harian/0411/08/sm1ning8.jpg

http://webarch.boyolalikab.go.id/gambar/marningasli.JPG

BUKAN marning sembarang marning. Sebab, marning yang satu ini mempunyai beberapa macam rasa, yakni manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Itulah marning produksi Kabupaten Boyolali, yang tidak hanya disukai masyarakat, tapi juga telah menembus pasaran dunia.
Walaupun hanya sebagai makanan kecil (snack), ternyata marning produksi Kabupaten Boyolali itu cukup digemari di luar negeri. Bahkan, makanan kecil berbahan baku jagung dengan aneka rasa itu banyak disukai oleh calon haji. Tidak sedikit calon haji yang akan berangkat melalui Bandara Adisumarmo Solo yang menyempatkan diri mampir ke Boyolali untuk membeli camilan atau makanan kecil tersebut untuk dibawa ke Tanah Suci.
Tidak hanya itu. Biasanya, menjelang Lebaran seperti sekarang marning boyolali banyak dicari, baik untuk suguhan di rumah maupun "teman" bagi mereka yang melakukan perjalanan mudik atau balik.
Banyaknya pembeli tersebut diakui oleh pengelola Marning Asli, Ny Sri Wardani, yang beralamat di Jalan Pandanaran 211 A Boyolali. Pada hari biasa, dia hanya mampu menjual marning 75 kg. Namun, menjelang Lebaran meningkat dua kali lipat hingga 150 kg/hari.
"Saya tidak menyangka terjadi kenaikan yang cukup besar. Namun, itu biasa terjadi pada masa Lebaran," katanya sembari menambahkan, marning yang produksinya itu telah mempunyai izin Depkes bernomor 021/11.30/9.
Banyaknya peminat marning produksinya itu bisa dipahami. Maklum, marning yang dibuat dari jagung tersebut produksinya itu mempunyai berbagai macam rasa. Karena itu, tidak aneh bila banyak yang ketagihan untuk membeli camilan tersebut.
Marning yang diproduksi Sri Wardani mempunyai berbagai rasa, antara lain marning gurih, pedas manis, presto pedas, presto gurih, marning gepuk, gepuk pedas, gepuk manis, dan marning putih. Setiap marning tersebut dikemas dalam plastik 0,5 kg dengan harga Rp 4.000-Rp 5.000. (Monicarachma)
Diposting oleh Unknown di 02.53 0 komentar

 
Wanna DKNY ? just 85 k + ongkir sekitar boyolali :)
Diposting oleh Unknown di 02.47 0 komentar



DK ladies,wannato join .monica'shop :) ?

Selasa, 02 Desember 2014

Diposting oleh Unknown di 17.21 0 komentar


. Dodol Susu
Pernah merasakan Dodol Susu Sapi Segar? Nah, bila Anda penasaran, datang saja ke Wisata Alam Selo! Tidaklah sulit mencari dodol susu di sana. Harganya juga murah meriah, satu kotak berisi 8 biji hanya Rp 7 ribu. Anda bisa menikmatinya sambil melihat kemegahan Gunung Merapi. Dodol Susu, dari namanya saja sudah bisa ditebak, dodol ini terbuat dari susu sapi.Yapp. Dodol Susu saat ini sedang dikembangkan ibu-ibu di Dusun Petongan, Desa Samiran, Selo, Boyolali. Melimpahnya produksi susu sapi diwilayah ini tidaklah menyulitkan untuk bahan baku dodol, yaitu susu sapi segar. Salah satu pengerak pembuatan dodol susu, Murtiyah menceritakan, awal pembuatan Dodol Susu dimulai setahun lalu. Dimana saat itu, warga Dusun Petongan kesulitan memanfaatkan susu sapi yang melimpah. “Waktu itu kan harga susu anjlok, KUD bangkrut, bingung susunya maudiapain, akhirnya saya coba bikin dodol. Tidak begitu saja langsung berhasil, berulang kali saya eksperimen agar mendapatkan rasa yang pas,” ungkap Murtiyah saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/1). Cara pembuatan Dodol Susu sendiri diakui Murtiyah tidaklah begitu sulit. Hanya untuk menciptakan cita rasa yang khas, membutuhkan waktu. Dodol Susu dengan bahan dasar susu segar, gula dan tepung. Susu segar direbus dahulu hingga mengental, setelah itu gula dimasukkan, dimasak hingga seperti karamel, kemudian tepung dicampur.Nah.. jadi sudah Dodol Susunya. Dari 3 liter susu segar menghasilkan 180 kotak kecil yang berisi 8 biji perkotaknya. Sementara untuk penjualan masih dilingkup lokal Selo.

 Jenang Pecel
 
Jenang pecel adalah semacam modifikasi dari pecel sayuran pada umumnya. Pecel tidak lagi disajikan dengan nasi, melainkan dengan jenang. Jenang yang dimaksud disini sebenarnya adalah bubur sumsum (yang terbuat dari tepung beras). Untuk komponen pecelnya sama saja, terdiri dari aneka macam sayuran rebus yang kemudian diguyur dengan sambal kacang. Anda akan menemukan sensasi rasa yang unik ketika pecel yang teksturnya kaya berpadu dengan bubur sumsum yang lembut dan lumer di mulut. Jenang pecel ini adalah makanan tradisional khas dari Boyolali, tapi sayangnya sekarang sudah makin susah ditemukan. Jenang pecel biasanya dijajakan di warung-warung kecil yang ada di perkampungan penduduk, namun ada juga penjual keliling yang pakai gendongan. Terasa makin sedap ketika disajikan di atas pincuk, alas makan dari daun pisang. Makanan yang merakyat, enak dan murah meriah.
                       RAMBAK


 

 

Kerupuk rambak merupakan salah satu makanan khaskota Boyolali. Kerupuk rambak merupakan makanan ringan yang juga sebagai makanan pelengkap untuk nasi dan sejenisnya. Kerupuk yang satu ini tak kalah dengan kerupuk - kerupuk yang lain. Pemasarannya pun cukup mudah, karena banyak yang mengkonsumsinya. Untuk soal bahan berbahaya, kerupuk kami dijamin BEBAS dari bahan berbahaya seperti BORAK dan FORMALIN. Untuk soal rasa, kerupuk rambak kamilah nomor satu. Dijamin tak kalah bersaing dengan kerupuk rambak yang lain. Dalam proses pembuatannya, kami tidak menggunakan mesin canggih seperti Mixer atau Blender yang akan mengubah cita rasa kerupuk rambak.

 

monica rachma Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea