BUAH APEL UMBEL
Bisa jadi benar, tapi bisa jadi tidak. Sebab, selidik punya selidik, ternyata buah apel umbel memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebutnya sawo apel, sawo manila, sawo beludru, sawo ijo, sawo hejo, sawo kadu, sawo duren, apel jawa atau genitu. Secara umum, buah ini dideskripsikan bulat, mengkilat, warnanya ada yang hijau kemerahan, ada juga yang hijau keunguan, dagingnya putih, berbiji hitam seperti biji sawo, manis, banyak kandungan air, kalau dikupas daging buahnya yang tua berwarna putih kemerahan atau putih keunguan, serta bergetah.
Jika disimak, pohon apel umbel ternyata mengandung banyak manfaat. Kayunya cukup baik sebagai bahan bangunan. Cabangnya yang tua dapat dimanfaatkan sebagai media tanaman anggrek. Pohonnya dapat menjadi tanaman hias dan peneduh di tepi jalan. Buahnya dapat dikonsumsi sebagai buah segar atau menjadi bahan baku es krim atau serbat. Konon, banyak bagian pohonnya yang juga berkhasiat obat. Rebusan daunnya dapat dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Kulit kayunya dapat digunakan sebagai obat kuat dan obat batuk. Infus daun yang kaya akan tanin dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai obat kanker.
Namun demikian, apel umbel memang bukanlah buah yang dikomersilkan secara luas. Keberadaannya tidak begitu dihargai setinggi buah lainnya yang harganya bisa melesat, bahkan bisa masuk pasar ritel modern. Namun siapa sangka jika kenitu mengandung antioksidan alami. Sebuah studi menunjukkan bahwa apel umbel memiliki kadar antioksidan yang cukup tinggi. Buah ini bermanfaat bagi pengobatan berbagai penyakit yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan radikal bebas.
Bagi dunia kesehatan, istilah antioksidan mungkin sudah sangat familiar. Bagi perempuan, istilah ini juga tidak begitu asing lantaran banyaknya produk kecantikan yang kini kerap menggunakan embel-embel “mengandung antioksidan”. Produk-produk tersebut membangun imej bahwa produk mereka dapat membuat penggunanya terlihat awet muda.
Senyawa antioksidan memang memiliki peran penting dalam kesehatan karena mampu menangkap radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbit luarnya sehingga dapat bereaksi dengan molekul sel tubuh. Radikal bebas dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel, dan menginisiasi timbulnya penyakit degeneratif. Senyawa antioksidan dari tumbuhan seperti vitamin C, vitamin E, asam fenol, polifenol, flavonoid, dan karoten diketahui berpotensi mengurangi resiko penyakit degeneratif dan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner.
Pertanyaannya sekarang, mengapa ya tidak banyak yang menanam pohon apel umbel? Mengapa buah ini tidak termasuk buah komersil? Saya punya 2 anggapan. Pertama, pohon apel umbel mungkin tidak ekonomis. Selain karena pohon ini baru menghasilkan buah setelah berumur 5-6 tahun, buah ini juga kurang dikenal secara luas dan nilai jualnya cenderung rendah. Kedua, pohon apel umbel memang tanaman langka sehingga tidak tumbuh di banyak tempat dan buahnya tidak begitu produktif.
Dengan demikian, kalau kita butuh antioksidan alami tinggi, tidak perlu mahal-mahal mencari buah impor. Kalau mau memberi oleh-oleh buah khas lokal, tidak perlu bingung-bingung mencari ke pasar. Cukuplah memetik apel umbel, buah berharga di sekitar kita yang kerap dipandang sebelah mata. Wallahu’alam.

0 komentar:
Posting Komentar